Food Vlogger atau yang biasa dikenal dengan Food Reviewer atau Food Blogger adalah seorang yang hobi makan dan suka berbagi pengalaman makannya kepada orang lain, supaya orang lain mengetahui informasi-informasi produk makanan dengan lebih detail, sehingga bisa memaksimalkan pengalaman makan setiap orang, misalnya: pengetahuan pesan makanan sebelum tiba di restoran, sudah tahu mau pesan makanan apa karena sudah lihat menu duluan yang dikupas oleh food reviewer, bisa tahu mengenai tips makan hemat yang dibagikan, juga bisa mencoba makanan rekomendasi yang dibagikan oleh food vlogger.
Nah, foto makanan seperti apa yang harus dibagikan oleh seorang food vlogger ketika mengupas makanan yang disajikan oleh restoran?
Sesuai dengan tujuannya, foto makanan yang dibagikan bisa difoto:
1. Foto makanan keseluruhan
Makanan difoto dari segi presentasi makanan secara keseluruhan.
- Sudut 90 derajat persis di atas objek makanan: Bird’s Eye Angle
Ketika makanan yang dipesan baru disajikan, makanan bisa difoto dari atas (landscape tampak keseluruhan makanan).
Foto landscape makanan tampak keseluruhan dari posisi atas dikenal dengan Bird's Eye Angle – yang memposisikan kamera di atas objek dengan sudut 90 derajat.
Dengan foto objek dari atas posisi 90 derajat, bisa memperlihatkan hasil foto dengan gambaran keseluruhan makanan yang ada di meja, sehingga orang yang membaca review dan melihat foto makanan bisa melihat dengan jelas gambaran keseluruhan makanan yang disajikan.
- Sudut 45 derajat dari sisi samping makanan yang memperlihatkan siluet keseluruhan penyajian makanan
2. Foto bagian detail dari makanan
Foto bagian detail dari makanan yang menunjukkan makanan yang lezat dan menggugah selera orang yang melihat fotonya. Bayangkan seperti ketika kamu tergugah enaknya suatu makanan ketika kamu melihat gambar makanan.
Tunjukkan bagian detail dari makanan yang menjadi sisi enak / kelebihan dari makanan, misalnya: tekstur mie, topping daging yang enak, daging yang juicy ketika dikupas, kuah yang kental, telur 1/2 matang yang meleleh.
3. Setting tata letak makanan yang menarik - yang memperlihatkan keunggulan fitur makanan, misalnya: topping ramen yang unik, tata letak kue yang eksotis.
4. Posisi foto makanan searah mata memandang ke depan – Posisi Eye-level Angle
Posisi eye-level angle adalah posisi kamera sama tinggi dengan objek makanan yang difoto.
Kelebihan:
- Foto dengan pose ini enak dipandang mata (karena posisi foto makanannya berada searah dan sama tinggi dengan mata memandang ke depan).
- Pose foto ini bisa menangkap karakter detail deari objek makanan dengan lebih jelas.
5. Pilih background yang menarik untuk foto makanannya, misalnya: bakcground makanan lainnya, background interior restoran, background benda lain yang diletakkan di belakang makanan.
6. Atur tata letak makanan dengan sudut yang mendapatkan cahaya alami.
Foto makanan dengan pencahayaan alami yang cukup terang.
Rekap:
Berikut contoh foto makanan dengan pose yang menerapkan semua prinsip di atas:
1. Foto keseluruhan makanan (sudut 45 derajat).
2. Foto bagian detail makanan yang memperlihatkan saus burger yang menetes.
3. Setting tata letak makanan yang menarik.
4. Posisi foto makanan searah mata memandang ke depan – Posisi Eye-level Angle.
5. Pilih background yang menarik untuk foto makanannya: background berupa makanan lainnya.
6. Foto makanan dengan pencahayaan alami yang cukup terang.
Selain foto makanan yang enak dan menggugah selera, bagikan insight yang menarik mengenai makanan tersebut, seperti: rasa makanan, tekstur, harga worth atau kemahalan, informasi mengenai asal makanan tersebut, asal restoran, apa yang membuat makanan/restoran itu worth untuk dicoba.
Lihat Tips Review Makanan Lebih Lanjut dan keuntungan menulis review makanan di Foodierate.
Bagikan pengalaman makan kamu di Foodierate.